Sistem Manajemen Pembelajaran Kediklatan (SMEDI)
SMEDI (Sistem Manajemen Pembelajaran Kediklatan) dirilis oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Blitar sebagai langkah jitu untuk tetap melakukan pengembangan kompetensi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Blitar.
Sejak mewabahnya covid-19 di tahun 2019 hingga saat ini telah banyak membuat perubahan, salah satunya adalah pendidikan dan pelatihan, pendidikan dan pelatihan yang semula dilakukan secara tatap muka dinilai tidak memenuhi protokol kesehatan, namun disisi lain kompetensi para ASN harus terus dikembangkan untuk pelayanan publik.
Tahun 2018 Lembaga Administrasi Negara atau LAN melalui Peraturan LAN nomor 10 Tahun 2018 telah mengamanahkan bahwa setiap ASN diwajibkan melakukan pengembangan kompetensi minimal 20 Jam Pelajaran, pengembangan kompetensi ini tidak hanya berupa diklat tapi dapat juga berupa workshop, seminar atau coaching dan lain-lain yang pada intinya adalah kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kompetensi ASN, Disisi lain Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara juga mengamanahkan tentang pengaturan jam kerja ASN yang dapat bekerja dari rumah atau WFH (Work From Home) sehingga pendidikan dan pelatihan secara tatap muka semakin tidak dapat dilakukan. tidak hanya sampai disitu disusulah Instruksi Wali Kota Blitar melalui Surat Edaran Walikota tentang Jam kerja dan Pencegahan Covid-19, hal tersebut yang mendorong terciptanya inovasi yang bernama SMEDI.
Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ASN, dengan adanya aplikasi ini maka pendidikan dan pelatihan tidak harus dilakukan secara tatap muka namun dapat dilakukan secara daring, dengan demikian Pemerintah Kota Blitar dapat melakukan penghematan anggaran serta diiringi dengan peningkatan kompetensi.
Dengan adanya inovasi ini diharapkan ASN dapat berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh BKD dan mampu memberikan kontribusi yang positif dalam pelayanan dan pembangunan Kota Blitar.
| Tweet |
|
